Suasana panik terjadi di dalam Mal Mega Bekasi. Kala itu air bah menerobos lantai dasar pusat perbelanjaan di Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (4/3/2025) pagi.
Air deras yang masuk gedung membuat orang-orang berlari menyelamatkan diri ke lantai atas melalui tangga eskalator yang tidak bergerak. Sementara sebagian lainnya berusaha mengemasi barang-barangnya yang masih bisa diselamatkan.
Kepanikan juga terlihat saat seorang warga yang nekat memindahkan mobilnya dari genangan banjir justru terseret arus sungai di Kampung Nawit, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Derasnya arus membuat pengemudi tidak mampu mengendalikan kendaraannya. Beruntung pengemudi bisa menyelamatkan diri, meski sempat terseret arus sungai.
Hujan deras yang terjadi sejak beberapa hari terakhir memang menyebabkan banjir parah di sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada Selasa pagi. Di Jakarta, total ada 77 RT dan lima ruas jalan yang masih tergenang hingga Selasa sore. Ketinggian banjir di Jakarta mencapai 120 centimeter atau setinggi dada orang dewasa.
Tak hanya Bekasi dan Jakarta, sejumlah wilayah di Tangerang, Banten dan Depok, Jawa Barat juga turut terdampak banjir akibat tingginya curah hujan dalam dua hari terakhir. Bahkan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, banjir bandang terjadi sejak Minggu 2 Maret 2025 lalu. Hujan deras juga memicu bencana tanah longsor di sejumlah wilayah.
Bencana hidrometeorologi yang terjadi di awal Maret 2025 ini menyebabkan sejumlah infrastruktur publik seperti jembatan hingga jalan rusak. Bencana juga memakan korban jiwa.
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama jajaran langsung menggelar rapat koordinasi penanganan banjir di Jabodetabek. Menko PMK, Pratikno meminta kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah (pemda) merespons cepat penanganan bencana ini.
Pratikno mengingatkan bahwa Jabodetabek merupakan jantung nasional, sehingga setiap isu yang muncul di wilayah ini berpotensi menjadi isu politik. Oleh karena itu, penting untuk menangani masalah seperti banjir dengan cepat agar tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik.
“Jadi Bapak-Ibu sekalian, ini kejadian banjir di jantung nasional, Jabodetabek. Mudah sekali isu ini akan bergelinding menjadi isu yang sosial, isu politik, dan seterusnya. Karena itu, mohon untuk ditangani secara cepat-cepatnya, koordinasi adalah kunci,” kata dia dalam rapat koordinasi, Jakarta, Selasa.
Pratikno juga menyampaikan bahwa kementerian dan lembaga terkait, seperti Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Pekerjaan Umum, hingga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) harus berkoordinasi dengan baik agar banjir dapat segera tertangani dan tidak mengganggu perayaan Idul Fitri.
“Kaitannya dengan pemulihan infrastruktur tadi Pak Kepala BNPB sudah menegaskan kita juga mendekati Idul Fitri. Jangan sampai juga kemudian satu dalam jangka pendek ini kegiatan masyarakat tidak segera pulih. Yang kedua nanti menjadi satu masalah serius di waktu mudik,” ujarnya.
4 March 2025
Berita
Suasana panik terjadi di dalam Mal Mega Bekasi. Kala itu air bah menerobos lantai dasar...
4 March 2025
Berita
Sebuah video warga merekam detik-detik mobil hanyut terbawa arus banjir. Berdasarkan informasi, peristiwa itu terjadi...
4 March 2025
Berita
“Maka diputuskan dalam sidang, 1 Ramadhan ditetapkan besok, insyaAllah tanggal 1 Maret 2025, 1 Ramadhan...